Ayat Renungan:
Keluaran 20: 3, “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.”
Matius 22: 37-38, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.”
Di kehidupan ini, setiap hari kita sedang menghadapi satu raksasa yang tak terlihat dan sangat membahayakan kehidupan rohani kita yaitu diri kita sendiri. Hal tersulit dalam hidup adalah mengalahkan diri kita sendiri, dan seringkali secara perlahan kita terbawa oleh keinginan diri kita sendiri dan pada akhirnya kita menyembah keinginan hati kita dan menjadikan diri kita sebagai berhala. Inilah raksasa yang paling sulit kita talukkan karena dia bersembunyi di dalam diri kita.
Ada sebuah istilah yang berkata “Seorang pahlawan adalah orang yang dapat mengalahkan dirinya sendiri.” Kita mungkin bisa mengalahkan raksasa-raksasa hebat dan hal-hal yang sulit, tetapi jika itu berkaitan dengan keinginan kita maka kita akan menjadi lemah.
Lalu apa yang harus kita lakukan untuk mampu menaklukkan diri kita sendiri? Di dalam Keluaran 20: 3, disampaikan “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” Tuhan tidak mau kita menyembah diri kita sendiri dan menggeser porsi yang seharusnya kita berikan untuk Dia. Karena Dialah satu-satunya pribadi yang mendapat porsi utama dalam hidup kita.
Hari-hari ini kita berhadapan dengan satu contoh yang sederhana yaitu kebiasaan kita menghabiskan banyak sekali waktu dengan ponsel genggam kita. Berapa banyak dari kita yang menghabiskan waktu berjam-jam membuka sosial media TikTok, Instagram, YouTube atau belanja online? Kita bisa menghitung berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk mengakses sosial media setiap hari. Tahukah bahwa sepanjang kita menggunakannya hanya untuk tujuan menyenangkan diri kita maka kita sedang menjebak diri kita masuk kepada menyembah keinginan kita sendiri. Ini adalah masalah mendesak yang kita hadapi di masa-masa ini.
Pagi ini kita Tuhan mau mengingatkan kita melalui ayat renungan Matius 22: 37-38 berkata, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.” Ayat ini menegaskan supaya kita selalu waspada dengan apa yang menjadi fokus pikiran kita. Tuhan mau kita selalu fokus mengasihi Dia dan yang kita pikirkan seharusnya bukan hal-hal yang membuat kita senang atau nyaman. Jadi semua hal yang kita lakukan tujuannya harus menyenangkan Tuhan. Karena dengan itulah Dia akan memimpin kita memahami isi hati, pikiran, kehendak dan rencana-Nya.
Jadi mari mengasihi Tuhan lebih dulu supaya kita dimampukan untuk menaklukkan raksasa “keinginan” yang terselubung di dalam diri kita.
Action: Minggu ini jawaban akan menantang kamu untuk menaklukkan kebiasaan menghabiskan waktu bersosial media. Praktekkan satu atau dua tindakan yang paling masuk akal untuk kamu lakukan di bawah ini.
1. Tentukan batasan waktu bersosial media maksimal 1 jam setiap hari.
2. Matikan notifikasi sosial media yang tidak penting untuk menghindari distruksi.
3. Tentukan "Zona tanpa sosial media" setiap hari, misalnya saat makan bersama, saat waktu tidur dan saat sedang berkomunikasi.
4. Cobalah puasa sosial media secara berkala, misalnya puasa sosial media tiga hari dalam seminggu.
Ayat Hafalan: Matius 22: 37-38, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.”